Rabu, 01 April 2009

posdaya solusi masalah keluarga

RINGKASAN

Kemiskinan dan keterbelakangan merupakan fenomena sosial yang tidak lepas dari keadaan penduduk di suatu daerah.. Selain masalah kemiskinan Fenomena yang terjadi pada masyarakat saat ini terasa semakin luntur sifat kegotongroyongannya Yayasan Damandiri yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi dalam pengembangan SDM melalui pemberdayaan keluarga, dengan prioritas pengentasan kemiskinan, menganjurkan pembentukan pos pemberdayaan keluarga sebagai pusat pengembangan swadaya masyarakat di pedesaan dan pedukuhan. Pos yang disebut sebagai Posdaya dalm karya tulis ini permasalahan yang akan dibahas adalah Bagaimanakah proses pembentukan posdaya?dab Bagaimanakah peran posdaya dalam optimalisasi fungsi keluarga?
Posdaya adalah forum silaturrahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga seecara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya kesehatan, pendidikan, dan wirausaha, agar keluarga bisa tumbuh mandiri di desanya.
Posdaya, bukan dimaksudkan untuk mengganti pelayanan sosial ekonomi kepada masyarakat berupa pelayanan terpadu tetapi semata-mata dimaksudkan untuk mengembangkan forum pemberdayaan terpadu yang dinamis yaitu pemberdayaan pembangunan kepada pimpinan keluarga yang dipadukan satu dengan yang lainya.
Tujuan Posdaya adalah agar pimpinan keluarga mengetahui peran dan fungsinya. Akhirnya bisa melakukan pemberdayaan untuk anggotanya secara mandiri. Posdaya adalah wadah bagi keluarga, yang kondisi sosial ekonomi dan budayanya umumnya lemah, untuk bersatu diantara mereka dan bersama keluarga lain yang lebih mampu. Setiap keluarga yang kurang mampu diundang untuk menempatkan dirinya dalam suatu proses pemberdayaan bersama. Dalam Posdaya keluarga yang lebih mampu, dengan dukungan dan pendampingan petugas-petugas pemerintah dan organisasi masyarakat, diharapakan membantu keluarga yang membutuhkan. Dengan demikian posdaya menjadi wahana bersama untuk pemberdayaan, menambah wawasan dan pengetahuan tentang fungsi-fungsi dan kemampuan keluarga, bukan atau tidak harus menjadi wahana untuk pemberdayaan anggota keluarganya.
Apabila Posdaya dikembangkan dari Posyandu, maka upaya yang dilakukan adalah menambah kegiatan yang biasa dilakukan di Posyandu dengan kegiatan advokasi lain yang lebih luas, misalnya kegiatan dalam bidang kesehatan anak, Petunjuk Praktis tentang Tumbuh Kembang Anak, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan memunculkan kegiatan melalui kelompok keluarga yang mempunyai anak balita, yaitu kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), perhatian persiapan pendidikan SD, SLP, SLA, dan latihan keterampilan dengan memunculkan kegiatan melalui kelompok keluarga yang mempunyai anak remaja, yaitu kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), dan kegiatan untuk remaja yang lebih dewasa melelui kelompok keluarga yang mempunyai anak dewasa, yaitu kelompok Bina Keluarga Dewasa (BKD).
Pengembangan Posdaya ditujukan untuk tercapainya hal-hal sebagai berikut:
1. dihidupkannya dukungan sosial budaya atau sosial kapita seperti hidup gotong royong dalam masyarakat untuk menilai keluarga lain membantu pemberdayaan secara terpadu atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan yang kompleks,
2. terpeliharanya infrasrturktur sosial kemasyarakatan yang terkecil dan solid,
3. terbentuknya lembaga sosial dengan keanggotaan dan partisipasi keluarga di desa atau kelurahan yang dinamis
sesuai dengan delapan fungsi keluarga, sasaran kegiatan yang dituju adalah upaya bersama agar setiap keluarga mempunyai kemampuan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Tujuannya adalah menjadikan Posdaya sebagai wahana bersama untuk membantu pemberdayaan keluarga yang memungkinkan setiap keluarga bisa saling belajar dari keluarga lain sehingga makin mampu menjadi subyek untuk secara mendiri membangun anggota keluarganya.
Sasaran Posdaya secara terperinci adalah sebagai berikut:
a. peningkatan komitmen para pemimpin:
b. pemberdayaan pada bidang KB-kesehatan:
c. pemberdayaan bidang pendidikan:
d. pemberdayaan bidang usaha
Keberhasilan suatu Posdaya sangat tergantung pada beberapa faktor penting antara lain Komitmen pengurus dan anggota yang tinggi, program yang menarik, bervariasi dan menguntungkan anggotanya, berkelanjutan, serta citra yang tinggi bagi anggota untuk dudukdalam kelompoknya.
Jika Posdaya sudah terbentuk perlu dilaksanakan perluasan garapan atau pengembangan Posdaya melalui berbagai kegiatannya dengan pentahapan dan pengembangan melalui pendekatan tiga dimensi, yaitu perluasan jangkauan, pembinaan serta pelembagaan dan pembudayaan. Tahap-tahap pengembangan perluasan jangkauan, pembinaan dan pembudayaan itu dilakukan sesuai dengan kematangan masyarakat menangani Posdaya dan kegiatan yang dilaksanakannya sebagai berikut
a. Perluasan Jangkauan
b. Pembinaan
c. Pelembagaan dan Pembudayaan
Pembentukan dan pengembangan Posdaya bisa dilakukan oleh anggota masyarakat sendiri, oleh PKK, oleh Pengurus Masjid, oleh Pengurus Panti Asuhan, atau lembaga lain yang ada di desa.
Peran yang dapat diharapkan dari pembentukan posdaya adalah sebagai wadah/sarana/forum yang dapat mendukung pelaksanaan kemampuan fungsi-fungsi keluarga, sehingga memiliki ketahanan sosial dan ekonomi yang memadai dari seluruh anggotanya.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kemiskinan dan keterbelakangan merupakan fenomena sosial yang tidak lepas dari keadaan penduduk di suatu daerah.. Hampir di setiap negara, kemiskinan selalu terpusat di tempat-tempat tertentu, biasanya di perdesaan atau di daerah-daerah yang kekurangan sumber daya. Persoalan kemiskinan juga selalu berkaitan dengan masalah-masalah lain, misalnya lingkungan. Beban kemiskinan paling besar terletak pada kelompok-kelompok tertentu. Kaum wanita pada umumnya merupakan pihak yang dirugikan. Dalam rumah tangga miskin, mereka sering merupakan pihak yang menanggung beban kerja yang lebih berat dari pada kaum pria. Demikian pula dengan anak-anak, mereka juga menderita akibat adanya ketidak merataan tersebut dan kualitas hidup masa depan mereka terancam oleh karena tidak tercukupinya gizi, pemerataan kesehatan dan pendidikan. Selain itu timbulnya kemiskinan sangat sering terjadi pada kelompok-kelompok minoritas tertentu.
Selain masalah kemiskinan Fenomena yang terjadi pada masyarakat saat ini terasa semakin luntur sifat kegotongroyongannya. Bahkan kepedulian terhadap sesama semakin berkurang. Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang digagas Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono memberi pencerahan baru yang mendorong masyarakat Indonesia agar kembali ke jati dirinya, yaitu peduli terhadap sesama dan tumbuhnya kembali sifat kegotongroyongan mengangkat masyarakat Indonesia dari keterpurukan, baik sosial, ekonomi, dan politik.
Yayasan Damandiri yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi dalam pengembangan SDM melalui pemberdayaan keluarga, dengan prioritas pengentasan kemiskinan, menganjurkan pembentukan pos pemberdayaan keluarga sebagai pusat pengembangan swadaya masyarakat di pedesaan dan pedukuhan. Pos yang disebut sebagai Posdaya, adalah forum kebersamaan yang anggotanya melakukan aktivitas nyata dalam gerakan pembangunan di lingkungan pemukiman yang paling bawah, yaitu di tingkat RT, RW, dukuh atau dusun. Dalam pertemuan di Posdaya, keluarga-keluarga sebagai anggota diarahkan untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong dengan bersama-sama melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga, terutama untuk memperluas cakupan dan mutu pendidikan, memperbaiki akses pelayanan kesehatan dan pengembangan wirausaha.
1.2 Rimusan Masalah
Bagaimanakah proses pembentukan posdaya
Bagaimanakah peran posdaya dalam optimalisasi fungsi keluarga
1.3 Tujuan
Untuk menjelaskan proses pembentukan posdaya
menjelaskan peran posdaya dalam mengoptimalkan fungsi keluarga
1.4 Manfaat
Sebagai wacana bagi masyarakat
Sebagai literature untuk lebih memahami pos pemberdayaan keluarga

















BAB II
TELAAH PUSTAKA

1.1 Pengertian Posdaya
Posdaya adalah forum silaturrahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga seecara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya kesehatan, pendidikan, dan wirausaha, agar keluarga bisa tumbuh mandiri di desanya.
Oleh karena itu program advokasi dan pemberdayaan pembangunan yang ditawarkan dalam posdaya adalah program-program yang mendukung penyegaran fungsi-fungsi keluarga, yaitu fungsi keagamaan, fungsi budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi lingkungan. Penguatan fungsi-fungsi utama tersebut diharapkan memungkinkan setiap keluarga makin mampu membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera, keluarga yang mandiri, dan keluarga yang sanggup menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik. Lebih dari itu keluarga yang sejahtera dan mandiri diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kesejahteraan keluarga yang intinya adalah keikutsertaan dalam KB, kesehatan, pendidikan, dan kemampuan ekonomi yang mapan.(Yesaya:2007)
Dalam melaksanakan fungsinya, Posdaya merancang kegiatan sesuai dengan kemampuan masyarakat dan anggotanya sehingga pelaksanaan kegiatan itu bisa dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat dan keluarga setempat, atau dengan pengertian lain, kegiatan tersebut dilaksanakan atas dasar kemampuan dan swadaya masyarakat sebagai upaya memberdayakan keluarga sejahtera dan membangun kesejahteraan rakyat secara luas.
Dari pengertian tersebut, beberapa hal perlu diperjelas antara lain:
Posdaya, bukan dimaksudkan untuk mengganti pelayanan sosial ekonomi kepada masyarakat berupa pelayanan terpadu tetapi semata-mata dimaksudkan untuk mengembangkan forum pemberdayaan terpadu yang dinamis yaitu pemberdayaan pembangunan kepada pimpinan keluarga yang dipadukan satu dengan yang lainya.
Tujuan adalah agar pimpinan keluarga mengetahui peran dan fungsinya. Akhirnya bisa melakukan pemberdayaan untuk anggotanya secara mandiri.
Terpadu berarti dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi melibatkan berbagai pertugas atau sukarelawan secara terkoordinir, yaitu petugas pemerintah, organisasi sosial, dan unsur-unsur masyarakat. Penyerasian dinamis disini berarti diperlukan adanya keserasian dalam hal memadukan kepentingan masyarakat dan kemampuan penyediaan bantuan profesional dari pemerintah dan swasta yang disediakan untuk mendukung kegiatan.
Posdaya dikembangkan secara bertahap, mulai yang bersifat sederhana dengan kegiatan terbatas sampai akhirnya paripurna tergantung dukungan dari masyarakat. Posdaya paripurna merupakan forum permberdayaan yang bervariasi, dimana sebagian besar pengelolaan dan pembiaayaannya dikelola dan berasal dari anggota masyarakat.(LPM UMM:2009)

1.2 Maksud tujuan dan sasaran
Maksud
Posdaya adalah wadah bagi keluarga, yang kondisi sosial ekonomi dan budayanya umumnya lemah, untuk bersatu diantara mereka dan bersama keluarga lain yang lebih mampu. Setiap keluarga yang kurang mampu diundang untuk menempatkan dirinya dalam suatu proses pemberdayaan bersama. Dalam Posdaya keluarga yang lebih mampu, dengan dukungan dan pendampingan petugas-petugas pemerintah dan organisasi masyarakat, diharapakan membantu keluarga yang membutuhkan. Dengan demikian posdaya menjadi wahana bersama untuk pemberdayaan, menambah wawasan dan pengetahuan tentang fungsi-fungsi dan kemampuan keluarga, bukan atau tidak harus menjadi wahana untuk pemberdayaan anggota keluarganya.
Apabila Posdaya dikembangkan dari Posyandu, maka upaya yang dilakukan adalah menambah kegiatan yang biasa dilakukan di Posyandu dengan kegiatan advokasi lain yang lebih luas, misalnya kegiatan dalam bidang kesehatan anak, Petunjuk Praktis tentang Tumbuh Kembang Anak, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan memunculkan kegiatan melalui kelompok keluarga yang mempunyai anak balita, yaitu kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), perhatian persiapan pendidikan SD, SLP, SLA, dan latihan keterampilan dengan memunculkan kegiatan melalui kelompok keluarga yang mempunyai anak remaja, yaitu kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), dan kegiatan untuk remaja yang lebih dewasa melelui kelompok keluarga yang mempunyai anak dewasa, yaitu kelompok Bina Keluarga Dewasa (BKD). Perkembangan lebih lanjut akan memunculkan kelompok lansia, kelompok penyandang cacat, kelompok keluarga kurang mampu, dan kelompok keluarga dengan kegiatan ekonomi produktif/koperasi.(Ade:2008)
Tujuan
Pengembangan Posdaya ditujukan untuk tercapainya hal-hal sebagai berikut:
1. dihidupkannya dukungan sosial budaya atau sosial kapita seperti hidup gotong royong dalam masyarakat untuk menilai keluarga lain membantu pemberdayaan secara terpadu atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan yang kompleks, melakui wadah/forum yang memberi kesempatan para keluarga untuk saling asah, asih, dan asuh dalam memenuhi kebutuhan membangun keluarga bahagia dan sejahtaera.
2. terpeliharanya infrasrturktur sosial kemasyarakatan yang terkecil dan solid,yaitu keluarga, yang dapat menjadi perekat atau kohesi sosial, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika yang tinggi.
3. terbentuknya lembaga sosial dengan keanggotaan dan partisipasi keluarga di desa atau kelurahan yang dinamis dan menjadi wadah atau wahana partisipasi sosial, dimana para keluarga dapat memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pembangunan kehidupan keluarga dengan mulus dan sejuk.

sasaran dan jenis kegiatan
Sesuai dengan delapan fungsi keluarga, sasaran kegiatan yang dituju adalah upaya bersama agar setiap keluarga mempunyai kemampuan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Dalam rangka pelaksanaan MDGs, dari sasaran utama tersebut diarahkan kepada empat perioritas utama, yaitu komitmen pimpinan pada tingkat desa, kecamatan dan kabupaten, bidang KB dan kesehatan, bidang pendidikan dan bidang wirausaha.
Tujuannya adalah menjadikan Posdaya sebagai wahana bersama untuk membantu pemberdayaan keluarga yang memungkinkan setiap keluarga bisa saling belajar dari keluarga lain sehingga makin mampu menjadi subyek untuk secara mendiri membangun anggota keluarganya.
Sasaran Posdaya secara terperinci adalah sebagai berikut:
a. peningkatan komitmen para pemimpin:
· para kepala desa dan aparatnya diharapkan dapat memberi perhatian dan bantuannya pembetukan Posdaya di desanya.
· Demikian juga para camat bupati atau walikota dan tim penggerak PKK dapat membantu dan mendampingi pengembangan Posdaya sebelum masyarakat sendiri mampu mengelola Posdaya pemberdayaan pada bidang KB-kesehatan, antara lain adalah ibu muda, ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu menyusui.
b. pemberdayaan pada bidang KB-kesehatan:
· ibu muda, ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui
· ibu muda dengan anak dibawah usia 15 tahun
· bayi (0-1) tahun
· anak balita (1-5) tahun
c. pemberdayaan bidang pendidikan:
· inventarisasi anak-anak usia (0-15) tahun yang belum sekolah
· mengusahakan sekolah di desa untuk menerima anak-anak tersebut sekiolah
· mengembangkan kemungkinan kursus-kursus keterampilan untuk anak putus sekolah

d. pemberdayaan bidang usaha
· mengadakan inventarisasi keluarga dengan anak balita atau keluarga yang mempunyai anak di bawah usia 15 tahun
· menjajaki kerjasama dengan bank yang ada di desa atau di kecamatan dan mempunyai jaringan ke desa.(Suyono:2007)



















BAB III
METODE PENULISAN

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Karya tulis ini tergolong mendiskripsikan makna dan data yang di dapatkan oleh penulis. Metode ini juga diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah.
3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat yang membentuk posdaya, dalam hal ini adalah masyarakat Sumbertempur kecamatan Wonosari

3.2 Tekhnik Pencarian Data
1) Pengumpulan data dengan observasi langsung
yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Observasi ini dilaksanakan dalam rangka pengamatan mandiri terhadap kegiatan pelaksanaan posdaya di seda sumbertempur.
2) Pengumpulan data dengan wawancara
Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakaan interview guide (panduan wawancara).
Dalam hal ini adalah pak Agus yang merupakan kepala dusun desa Sumbertempur.






3.3 Kerangka Berfikir

Posdaya
Forum silaturrahmi, komunikasi, advokasi, penguatan fungsi keluarga, wadah pelayanan keluarga
Pemberdayaan keluarga yang soseknya lemah







Kesehatan
Pendidikan
wirausaha
Keluarga mandiri




















BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Proses Pembentukan Posdaya
Keberhasilan suatu Posdaya sangat tergantung pada beberapa faktor penting antara lain Komitmen pengurus dan anggota yang tinggi, program yang menarik, bervariasi dan menguntungkan anggotanya, berkelanjutan, serta citra yang tinggi bagi anggota untuk dudukdalam kelompoknya. Oleh karena itu perlu ditempuh proses pengembangan Posdaya antara lain sebagai berikut:
Pembangunan Komitmen untuk membentuk Posdaya
Untuk membentuk dan mengembangkan Posdaya perlu dibangun komitmen Pimpinan atau Tokoh Masyarakat, baiktokoh formal maupun non formal, antara lain Lurah atau Kepala Desa serta aparatnya. Komitmen tersebut diperlukan agar dicegah kecurigaan sehingga dapat ditingkatkan perhatian dan fasilitasi
Pendataan, Pemetaan, Pengumpulan, Aspirasi
Penyelenggaraan Mini Lokakarya di Desa/Kelurahan
Penetapan Bentuk dan Kegiatan Posdaya:
a) Pemberdayaan BidangWirausaha bagi Ibu /Wanita
b) Pemberdayaan Bidang Pendidikan
c) Pemberdayaan Bidang KB dan Kesehatan

4.2 Strategi Pengembangan
Jika Posdaya sudah terbentuk perlu dilaksanakan perluasan garapan atau pengembangan Posdaya melalui berbagai kegiatannya dengan pentahapan dan pengembangan melalui pendekatan tiga dimensi, yaitu perluasan jangkauan, pembinaan serta pelembagaan dan pembudayaan. Tahap-tahap pengembangan perluasan jangkauan, pembinaan dan pembudayaan itu dilakukan sesuai dengan kematangan masyarakat menangani Posdaya dan kegiatan yang dilaksanakannya sebagai berikut

Perluasan Jangkauan
Pada Posdaya yang pengembangannya diprakarsai oleh masyarakat. Prakarsa pengembangan Posdaya bisa berasal dari perorangan, misalnya sebuah keluarga mampu yang ingin membantu tetangganya yang kurang mampu untuk berbagi kesejahteraan. Keluarga tersebut menyediakan rumah dan halamannya untuk kegiatan berkumpul dan menjadi ajang kegiatan masyarakat setempat. Agar kegiatan Posdaya berlangsung mulus, maka keluarga pemrakarsa tersebut memberi bantuan keuangan atau bantuan dalam bentuk lain bagi kelangsungan kegiatan Posdaya. Perluasan lebih lanjutdari Posdaya semacam ini sebaiknya dirundingkan dengan pemrakarsa utamanya. Untuk memulai dan mengembangkan Posdaya perlu diberi tahukan dan mendapat dukungan dari Kepala Desa dan aparatnya. Akan sangat ideal kalau pengembangan itu mendapat restu, sponsor atau ijin dari Kepala Desa dan aparatnya.
Pembinaan
Pelembagaan dan Pembudayaan

4.3 Arah dan Jenis Pengembangan Posdaya
Seperti telah dikemukakan, pembentukan dan pengembangan Posdaya bisa dilakukan oleh anggota masyarakat sendiri, oleh PKK, oleh Pengurus Masjid, oleh Pengurus Panti Asuhan, atau lembaga lain yang ada di desa. Posdaya bisa juga distimulir oleh LPM PTN/PTS dan siswa-siswa SMA dengan bimbingan guru-gurunya. Posdaya bisa juga dikembangkan oleh Pemda dan seluruh aparatnya di kecamatan dan desa. Dalam setiap Posdaya, keluarga yang mampu diharapkan menolong keluarga lain yang belum mampu untuk meningkatkan kemampuan keluarganya.
1. Bina Keluarga Balita (BKB)
2. Bina Keluarga Remaja
3. Bina Keluarga Dewasa
4. Bina Keluarga Lansia
5. Bina Keluarga Cacat
6. Bina Keluaraga Ekonomi
7. Penyegaran, Pengadaan dan Pengembangan Pelayanan

4.4 Peran Yang Diharapkan Dari Posdaya
Peran yang dapat diharapkan dari pembentukan posdaya adalah sebagai wadah/sarana/forum yang dapat mendukung pelaksanaan kemampuan fungsi-fungsi keluarga, sehingga memiliki ketahanan sosial dan ekonomi yang memadai dari seluruh anggotanya. Sarana tersebut menjadi ajang bagi semua anggota untuk ikut aktif berpartisipasi / berperan dalam membantu memecahkan masalah-masalah keluarga sehingga terpenuhi kebutuhan bersama. Berikut ini adalah beberapa fungsi keluarga menurut bidang masing-masing.
a. Fungsi keluarga dalam pendidikan yang optimal adalah :
1.Bebas buta huruf, memiliki pengetahuan dan wawasan memadai dan terus berkembang.
2.Mampu memotivasi anak belajar / sekolah setinggi mungkin.
3.Anak berpartisipasi dalam pendidikan formal / non-formal min. 9 atau 12 tahun
4.Anak memiliki kecerdasan, sikap mental dan ketrampilan hidup yang handal
b. Fungsi keluarga di bidang kesehatan yang optimal adalah:
1.Memiliki pengetahuan komprehensif untuk hidup sehat
2.Berperilaku positif untuk sehat dan berumur panjang
3.Menjaga kesehatan dengan upaya bersifat preventif (mencegah) :
a. Jaga kesehatan lingkungan
b. Imunisasi & gizi
c. Bertindak cepat atasi penyakit.
d. Hindari kebiasaan buruk : merokok, narkoba, miras
4.Menjaga kesehatan ibu hamil, bayi dan balita


c. Fungsi Keluarga bidang ekonomi:
1. Memiliki sumber pendapatan untuk penuhi kebutuhan Ekonomi keluaga
2. Berperilaku sebagai. homo economicus
a. Berfikir kedepan, suka menabung, tidak boros
b. Giat berusaha, mau belajar, bekerjasama
3. Tanamkan sifat-sifat kemandirian
4. Bentuk anak berperilaku ekonomis
5. Bentuk tenaga yang mampu berwirausaha

4.5 Pembentukan Tim Pos Daya
1. Menetapkan Tim Formatur
a. Memilih Tim Pengurus yang terdiri dari:
1) Penasehat / Pengarah / Pembina
2) Koordinator
3) Ketua Bidang Kesehatan
4) Ketua Bidang Pendidikan
5) Ketua Bidang Wirausaha
2. Pengembangan Substansi
a. Pengembangan substansi program dimulai dengan sasaran untuk ibu dan balita serta dilanjutkan pada keluarga yang memiliki remaja, anak dewasa dan lansia
b. Pengembangan mencakup 3 bidang: pendidikan, kesehatan dan wirausaha dengan status kemandirian yang terus meningkat
c. Jika dalam masyarakat telah terbentuk institusi bidang lain, diserasikan kegiatan operasionalnya.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Keberhasilan suatu Posdaya sangat tergantung pada beberapa faktor penting antara lain Komitmen pengurus dan anggota yang tinggi, program yang menarik, bervariasi dan menguntungkan anggotanya, berkelanjutan, serta citra yang tinggi bagi anggota untuk dudukdalam kelompoknya. Oleh karena itu perlu ditempuh proses pengembangan Posdaya antara lain: Pembangunan Komitmen untuk membentuk Posdaya, Pendataan, Pemetaan, Pengumpulan, Aspirasi, Penyelenggaraan Mini Lokakarya di Desa/Kelurahan, dan Penetapan Bentuk dan Kegiatan Posdaya.
Jika Posdaya sudah terbentuk perlu dilaksanakan perluasan garapan atau pengembangan Posdaya melalui berbagai kegiatannya dengan pentahapan dan pengembangan melalui pendekatan tiga dimensi, yaitu perluasan jangkauan, pembinaan serta pelembagaan dan pembudayaan.
Pembentukan dan pengembangan Posdaya bisa dilakukan oleh anggota masyarakat sendiri, oleh PKK, oleh Pengurus Masjid, oleh Pengurus Panti Asuhan, atau lembaga lain yang ada di desa.
Peran yang dapat diharapkan dari pembentukan posdaya adalah sebagai wadah/sarana/forum yang dapat mendukung pelaksanaan kemampuan fungsi-fungsi keluarga, sehingga memiliki ketahanan sosial dan ekonomi yang memadai dari seluruh anggotanya. Terdapat fungsi keluarga menurut bidang masing-masing yaitu: Fungsi keluarga dalam pendidikan, fungsi keluarga di bidang kesehatan, fungsi Keluarga bidang ekonomi
5.2 Saran
1. Setiap keluarga hendaknya dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam pembentukan Posdaya
2. Setiap keluarga harus dapat mengidentifikasi kemampuan/potensi yang dimiliki masing-masing
3. Mempunyai dan berusaha mencari solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi baik individu maupun keluarga lain.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Pengabdian Masyarakat UMM. 2009. Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata. Malang

Ade.2008.Kata Posdaya Membudaya di Hati Masyarakat Cipedes. http://www.gemari.or.id/ diakses pada tanggal 15 februari 2009

Suyono, Haryono.2007. Petunjuk Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). http://statistic.vision.net. diakses pada tanggal 15 februari 2009

Yesaya, Suwandi. 2007. Posdaya Berbasis Masjid.http://statistic.vision.net. diakses pada tanggal 15 februari 2009

_______2007Pelaksanaan Program Posdaya Yayasan Damandiri Dampingi Masyarakat. http://gebyarposyandu27.com/. diakses pada tanggal 15 februari 2009

2 komentar: